“Acara seperti ini baru pertama kali dihelat di wilayah Jatim
terutama di Eks-Karesidenan Bojonegoro oleh para Alumni dari Sunnatunnur, belum
pernah ada Olimpiade Bahasa Indonesia dan biasanya Olimpiade Sains.” Ungkap
Syukron mahasiswa Semester 5 yang menjabat sebagai Sekjen IMBAS (Ideologi
Mahasiswa Birokrasi Alumni Sunnatunnur).
Olimpiade Bahasa Indonesia ini bertema “Revitalisasi
ke-Indonesia-an sebagai tonggak pembentuk karakter pemuda” yang didukung oleh
PT. Semen Indonesia, Cahaya Mentari, dan Primagama bisa dibilang berlangsung
cukup meriah, diikuti oleh beberapa sekolah menengah atas mulai dari pelosok desa sampai dengan kota Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro.
Tidak tanggung-tanggung, Olimpiade ini memberikan
penghargaan sejumlah 6 urutan kepada peserta dengan nilai tertinggi. Mulai dari
Juara 1 dengan Rp. 1.500.000 yang disabet oleh Nur Rouf dari MAIS, Juara 2 Rp.1000.000 oleh Darus Dina
Imama dari SMAN 1 Tuban, Juara 3 Rp.750.000 oleh Nilna F. Dari MA Alfalah
Bangilan beserta trophy dan Juara Harapan 1 Rp.500.000, Juara Harapan 2
Rp.400.000, Juara Harapan 3 Rp.300.000 beserta medali.
“Semoga acara ini tetap berlangsung kedepannya, dan
kalau bisa tolong dilanjut ke ranah provinsi ya kak”, ucap salah satu peserta
dari SMA Kab. Bojonegoro.
“Memang benar acara ini bertujuan untuk membangkitkan
lagi gairah kebahasaan terutama bahasa Indonesia yang dewasa ini disepelekan,
padahal bangsa yang baik adalah bangsa yang menjunjung tinggi bahasanya sendiri
terutama kita para kader muda”, timpal Syukron. (Iq)